Terima Kasih Atas Kunjungannya..

Semoga Artikel-artikel ini bermanfaat untuk anda.

Jumat, 04 Maret 2011

Godaan Di Atas Segala Godaan


Seorang penyelundup yang sedang buron pergi menemui seorang bijak dan memintanya menyembunyikan barang-barang terlarang dalam rumahnya. Ia yakin berkat kesalehan orang bijak itu, tak seorangpun akan mencurigainya.
Orang bijak itu menolak dan meminta penyelundup itu segera keluar dari rumahnya. ”Saya akan memberikan 100 ribu dolar untuk kebaikan Anda, ” kata si penyelundup. Orang bijak itu agak ragu-ragu sebelum mengatakan ”Tidak.”
”200 ribu,” orang bijak itu tetap menolak. ”500 ribu,” orang bijak itu mengambil tongkat dan berteriak, ”Keluar sekarang juga! Kamu sudah sangat dekat dengan harga saya.”
Sebuah kesadaran yang tepat waktu! Orang bijak itu sadar begitu dirinya tergoda. Kesadaran ini sangat penting. Banyak orang yang tak sadar bahwa dirinya tergoda. Mereka baru sadar setelah segalanya terjadi. Kurangnya latihan seringkali menyebabkan kesadaran datang terlambat.
Semuanya bermuara pada satu kata kunci: UANG. Seorang bijak, Sophocles, pernah mengingatkan kita, ”Tak ada satu halpun di dunia ini yang paling meruntuhkan moral selain uang.”  Memang benar, uang adalah alat penggoda terbesar di dunia. Bahkan berbeda dengan jenis penggoda lainnya seperti wanita dan tahta, tidak ada satupun orang di dunia yang tidak membutuhkan uang. Kita semua sibuk mencari uang agar dapat hidup dengan layak. Nah, karena kita memang mencarinya, sangat wajar kalau kita tergoda ketika ada orang yang menawarkan benda tersebut kepada kita.
Godaan terbesar uang adalah merubah pandangan hidup kita dari ”memiliki” menjadi ”dimiliki.” Kita memang perlu memiliki uang untuk menjalani hidup, tapi uang hanya berfungsi sebagai alat. Kitalah yang menjadi tuannya.
Celakanya, posisi ini sering kali bertukar karena godaan yang ditawarkan uang sangat kuat. Akhirnya kitalah yang ”dimiliki” oleh uang. Tanda-tanda penyakit iniadalah kalau Anda mulai merasa takut kehilangan kedudukan Anda. Ini berarti Andatelah ”dimiliki” oleh uang. Ini akan menghilangkan kebebasan Anda dalam mengungkapkan kebenaran.
Banyak orang yang kaya tetapi tak bahagia dan selalu merasa kekurangan. Sebagai contoh, ada seorang kawan yang kaya mendadak dengan cara memperjual belikan kekuasaannya. Namun alih-alih merasa cukup, istrinya selalu mengeluhkan harga-harga dan biaya hidup yang mahal. Semakin banyak harta yang ia miliki semakin ia merasa kekurangan. Kawan ini juga sangat rentan terhadap stres. Hidupnya penuh dengan ketakutan terhadap perubahan apapun yang mungkin terjadi. Hidup seperti ini memang jauh dari keberkahan.
Uang memang bukanlah segalanya. Orang-orang bijak bahkan selalu mengingatkan kita bahwa yang penting dalam hidup adalah segala sesuatu yang tak dapat dibeli dengan uang: kebahagiaan, cinta, kesehatan, rasa damai dalam hati, rasa percaya dengan orang lain, dan kesadaran yang sempurna. (Sumber: Republika)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar